Beberapa alat yang digunakan untuk mengukur kedalaman Laut
Sonar dan echo-sounder
Salah satu aplikasi dari sistem aplikasi aktif yaitu Sonar yang
digunakan untuk penentuan batimetri. Sonar (Sound Navigation And
Ranging): Berupa sinyal akustik yang diemisikan dan refleksi yang
diterima dari objek dalam air (seperti ikan atau kapal selam) atau dari
dasar laut. Bila gelombang akustik bergerak vertikal ke dasar laut dan
kembali, waktu yang diperlukan digunakan untuk mengukur kedalaman air,
jika c juga diketahui (dari pengukuran langsung atau dari data
temperatur, salinitas dan tekanan). Ini adalah prinsip echo-sounder yang
sekarang umum digunakan oleh kapal-kapal sebagai bantuan navigasi.
Echo-sounder komersil mempunyai lebar sinar 30-45o vertikal tetapi untuk
aplikasi khusus (seperti pelacakan ikan atau kapal selam atau studi
lanjut dasar laut) lebar sinar yang digunakan kurang 5o dan arahnya
dapat divariasikan. Walaupun menunjukkan pengaruh temperatur, salinitas
dan tekanan pada laju bunyi dalam air laut (1500 ms-1) relatif kecil dan
sedikit perubahan pada c dapat menyebabkan kesalahan pengukuran
kedalaman dan kesalahan sudut akan menambah keburukan resolusi.
Teknik echo-sounding untuk menentukan kedalaman dan pemetaan dasar laut
bertambah maju dengan berkembangnya peralatan sonar seperti SeaBeam dan
Hydrosweep yang merupakan sistem echo-sounding multi-beam yang
menentukan kedalaman air di sepanjang swath lantai laut di bawah kapal
penarik, menghasilkan peta-peta batimetri yang sangat detail. Sidescan
imaging system, sperti GLORIA (Geological Long Range Inclined Asdic),
SeaMARC, dan TOBI (Towed Oceand Bottom Instrument) menghasilkan
fotografi aerial yang sama atau citra-citra radar, menggunakan bunyi
atau microwave. Echo-sounding banyak juga digunakan oleh nelayan karena
ikan menghasilkan echo, dan kawanan ikan atau hewan lain dapat dikenali
sebagai lapisan-lapisan sebaran dalam kolom air (Supangat, 2003).
Echosounder adalah alat untuk mengukur kedalaman air dengan mengirimkan
tekanan gelombang dari permukaan ke dasar air dan dicatat waktunya
sampai echo kembali dari dasar air.
Adapun kegunaan dasar dari echosounder yaitu menentukan kedalaman suatu
perairan dengan mengirimkan tekanan gelombang dari permukaan ke dasar
air dan dicatat waktunya sampai echo kembali dari dasar air. Data
tampilan juga dapat dikombinasikan dengan koordinat global berdasarkan
sinyal dari satelit GPS yang ada dengan memasang antena GPS (jika fitur
GPS pada echosounder ada).
Teknik echo sounder yang dipakai untuk mengukur kedalaman laut, bisa
dibuat alat pengukur jarak dengan ultra sonic. Pengukur jarak ini
memakai rangkaian yang sama dengan Jam Digital dalam artikel yang lalu,
ditambah dengan rangkaian pemancar dan penerima Ultra Sonic.
Hydrographic Echosounder
Prinsip kerja echo sounder untuk pengukuran jarak digambarkan dalam .
Pulsa Ultrasonic, yang merupakan sinyal ultrasonic dengan frekwensi
lebih kurang 41 KHz sebanyak 12 periode, dikirimkan dari pemancar
Ultrasonic. Ketika pulsa mengenai benda penghalang, pulsa ini
dipantulkan, dan diterima kembali oleh penerima Ultrasonic. Dengan
mengukur selang waktu antara saat pulsa dikirim dan pulsa pantul
diterima, jarak antara alat pengukur dan benda penghalang bisa
dihitung.
Sumber : http://ebycomot.blogspot.co.id/
Depth Sounder
Salah satu produk terbaru yang mulai dipasarkan di Indonesia
Penggunaan sangat mudah ketika sedang dalam kapal . Berukuran relatif kecil, Deth sounder untuk pengukur kedalaman air ini unik, sangat akurat dan memiliki kualitas yang sangat tinggi . Hal ini berguna untuk siapapun yang sedang berlayar , memancing , scuba diving , survei pesisir , dan karya ilmiah .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar